destinasiaNews – Saat itu, suasana Jalan Mangga tidak seperti biasanya, terlihat riuh, ramai orang berkerumun dan lalu-lalang, kendaraan roda dua maupun roda empat-pun turut penuhi jalanan sekitar itu, sesekali terdengar sayup-sayup suara petikan gitar Ukulele, tepatnya di depan bangunan Heritage “Toko Cairo” Kota Bandung. Ada apa gerangan..?
Rupanya, salah satu tokoh pendidikan Jawa Barat Abah Landoeng, pada 11 Juli 2024, ia tepat berusia 98 tahun, sedang diperingati bersama handai taulan di warung kuliner sohor berjuluk, Nasi & Mie Goreng Anglo Gowes, Ibu Sani Landoeng, Jalan Mangga No. 26 Kota Bandung, Jawa Barat.
Abah Landoeng yang usianya hampir satu abad ini, nampak sehat dan bugar, berdiri masih ajeg, pendengaran jelas, bicaranya-pun lancar dan tak terlihat sekit-pun merasa lelah, saat ia melayani para tamu handai taulan yang turut hadir meriahkan ulang tahunnya.
Ketika Abah Landoeng ditanya, apa resepnya panjang umur? – Dirinya menjawab: “Pelihara hati dan jiwa yang bersih,” terang Abah Landoeng. – “Dan seringlah bersilaturahmi!,” katanya menambahkan. Sungguh kata-kata yang penuh makna dan arti yang sangat mendalam dan patut disyukuri.
“Nah usia Abah Landoeng kini ke-99 ‘jalan’ atau menapak ke-99, sabar Bah besok kita jelang ya menuju ke-100,” papar Kang Banu alias Bamban Nugraha, salah satu pewarta yang ikut meramaikan peringatan HUT ke 98 ‘menuju’ ke-99 tahun usia Abah Landoeng, sambil menunjuk lilin berangka terlanjur 99 yang bertengger di ujung kue tradisional awug atawa dodongkal yang kala itu wajib apinya ditiup Abah Landoeng! Wussh …wussh…lilin itu padam…
Sosok hebat Abah Landoeng sebagai pensiunan guru SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 5 di Kota Bandung, di antaranya ia meluluskan Virgiawan Liestanto kelahiran 1961 atawa penyanyi balada Iwan Fals. Lainnya, ia meluluskan ratusan malah ribuan tokoh, maupun orang penting di Jabar dan nasional.
Abah Landoeng, salah satunya sebagai inspirator lagu ‘Oemar Bakri’ karya Iwan Fals – Tas hitam dari kulit buaya//Selamat pagi//Berkata bapak Umar Bakri//Inihari aku rasa kopi nikmat sekali …..
Abah Landoeng yang selain sebagai guru dikenal juga sebagai aktivis lingkungan, aktivis anti korupsi, relawan sejak masa perjuangan, kemerdekaan hingga kini.

Satu hal soal keterlibatan langsung Abah Landoeng saat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, sebagai pengumpul kendaraan bagi delegasi VVIP kala itu, serta perjuangan di balik layar lainnya. Semua ini ada di diri Abah Landoeng, terakhir baru-baru ini, ia atau kita justru baru saja merasa kehilangan sobatnya, yakni Bapak Letjen TNI (Purn) Solihin GP.
Selanjutnya, pantauan destinasianews.id dari meriahnya HUT Abah Landoeng yang ke-98 menapak ke – 99 tahun, dihadiri puluhan tamu dari berbagai elemen masyarakat mulai tokoh dan aktivis di Jabar dan Bandung Raya, dari pejabat, pewarta hingga pengamen alias anak jalanan, mereka datang bergelombang dari siang hingga sore.
Adi Raksanagara, pewarta senior di Kota Bandung, Kang Adi seakan bernostalgia membentuk trio dengan Abah Iwan Lumintang, dan Abah Landoeng,”ini ari kita saperti dikasi oemoer choesoes pandjang, bertiga bikin foto djepret-djepret langsoeng afdruuk…” papar Kang Adi dengan gaya khas berbicara langgam Indonesia tempo doeloe.
Selama perayaan HUT Abah Landoeng kali ini, ”ini benar-benar pertemuan para lintas aktivis dari segala level, hari ini perwakilannya ada di sini, berkat pertemuan ini, kita tambah saudara saja,” papar Silvia Adriana D.S yang hadir bersama Martin B Chandra dan puluhan rekan dari Paguyuban Bandungariung. – “Ayo, ditunggu ya Bapak dan Ibu setiap Rabu di D’Botanica Bandung Mall,” ajak Silvia Adriana D.S.
Berikutnya, ini kata Sulhan Syafi’i yang dikenal juga sebagai jurnalis senior Kang Aan dari Tatali:”Hari ini momentum bersejarah tersendiri dari sosok Abah Landoeng. Diusia yang cukup lanjut dari rata-rata bangsa Indonesia, Abah Landoeng masih beraktivitas relatif normal. Terpenting, ia memberi contoh tentang nilai-nilai kehidupan sejak era sebelum merdeka, era perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Orla dan Orba, hingga masa reformasi.
Harapannya, nilai-nilai dari Abah Landoeng ini, dapatlah kita abadikan,” ujarnya yang sejurus kemudian Kang aan ini akan menerbitkan buku tentang ‘peran penting’ Abah Landoeng, dengan mengatakan –“Semoga saja, buku sekitar 120 halaman ini akan segera terbit dalam beberapa bulan mendatang.”
Selanjutnya ada yang hadir secara khusus, penyanyi jalanan Bella namanya yang biasa mangkal di sekitar fly over Kopo, Bandung. Bella hadir dengan penuh ketulusan mewakili puluhan rekan-rekannya,”berarti Abah Landoeng, satu atau dua tahun lagi pada 2026 akan 100 tahun ya?” spontan Bella memaknai Ultah Abah Landoeng yang spesial ini dengan penuh kekaguman dan hormat.
Ucap syukur, Abah Landoeng yang didampingi istri tercinta Ibu Sani, tak putus-putusnya mereka berdua mengucap rasa syukur atas nikmat sehat serta kehadiran para hadirin, berbagai pihak teman-teman Abah yang sudah pada datang, terpenting kita bersilaurahmi lintas generasi di sini, sekaligus mari kita tata kembali rasa persaudaraan dan rasa bernegara kita,” ucapnya. (HS/HRS/dtn)